Bantah Tudingan Tak maksimal meLayani Pasien, RSUD Tamiang Layang Berikan Klarifikasi di Konferensi Pers

Tamiang Layang, eksposia.com – -Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur,Kalimantan Tengah, akhirnya buka suara terkait tudingan bahwa mereka tak melayani pasien dengan serius, hingga akhirnya pasien tersebut (seorang ibu hamil yang melahirkan), akhirnya meninggal. Klarifikasi tersebut, disampaika nDirektur RSUD Tamiang Layang Dr Vinny Safari dalam konferensi pers yang digelar siang tadi (Selasa,12’4’2024).
Dalam penjelasannya, Vinny menceritakan kronologi kejadian, antara lain saat pasien tiba pada tanggal 8 Maret 2024 pkl.23.50WIB, berdasarkan rujukan dari Klinik Mitra Insani Ampah. “Pasien didiagnosa intraurine fetaldeath (UFD), yang mengalamikeluhan takmerasakan getaran bari, sesakdi ulu hati, mual dan muntah. Kedatngannya diterima petugas jaga IGD Punek RSUD,” tuturnya.
Masih kata Vinny, tanggal 9 Maret 2024 pukul 00.00 WIB, petugas kami (IGD Punek) langsung melaporkan via WA kepada Dr Reinhard Loho SpOG, yang merupakan spesialis kandungan, dan langsung melakukan tindakan Anamnesa dan pemeriksaan fisik. Laporan dan keluhan pasien,disampaikan Laporan dan keluhan pasien disampaikan, ditambah sudah tidak ada lagi merasakan gerakan janin,
 “Sejak jam 10 pagi dari hasil wawancara ada keluar air dari jalan lahir. Sementara keadaan umum pasien baik dengan tekanan darah 110/51 mmHg, Nadi 110 kali/menit, SpO2 98%, Temperatur 360 C, Palpasi TFU 2 jari dibawah processus xifoideus, tfu 28 cm, presentasi kepala, serta pemeriksaan Dalam (VT) pembukaan 3 cm, portio tipis, penurunan kepala Hodge 1, tidak ada selaput ketuban, sarung tangan lendir darah. Pada saat pemeriksaan langsung dipasangkan oksigen,” rinci Vinny membacakan kronologi kejadian.
Dngan penjelasan tersebut, Vinny membantah jika pihaknya kemudian dikatakan abai, apalagi tak menangani pasien sevcara serius.Dirinya juga mengtakan, tak ada pembedaan dalam melayani pasien BPJS ataupun pasien umum. “semua kami layani. Sebab pasien BPJS pun membayar. Hanya saja mereka membayar ke BOJS dulu, kemudian pihak BPJS membayarkan ke kami. Dalam soal penanganan sama saja. Yang membedakan kelas kan hanya tempat tidurnya. Dan perlu dikethaui jika hampir 85 % pasien kami adalah pasien BPJs,” ucapnya lagi. NIA

Leave a Reply