Bupati Ipuk Paparkan Pembangunan Banyuwangi Saat Didapuk Jadi Keynote Speaker di Forum Internasional

Banyuwangi, eksposia.com –  Bupati Ipuk Fiestiandani boleh berbangga hati. Kiprahnya memimpin Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan perhatian internasional.
Maka layaklah kiranya,jika Ipuk didapuk jadi keynote speaker (pembicara kunci) dalam forum internasional yang diselenggarakan oleh World Meteorological Organization (WMO) dan BMKG bertajuk Gender Conference di Nusa Dua, Bali, Kamis baru-baru ini.
Menurut Kepala BMKG Banyuwangi Dwikora Karnawati, seperti yang dilaporkan reporter eksposia.com, Wawan Setiawan, dari Banyuwangi, kepemimpinan Ipuk sebagai Bupati Banyuwangi mencerminkan bahwa dirinya berhasil sebagai sebuah representasi.
“Beliau merepresentasikan kesetaraan gender dalam mewujudkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan kesataraan gender itu sendiri,” ujar Dwikora.
Dalam forum tersebut, Ipuk memaparkan tentang pembangunan Banyuwangi yang menekankan pada substanibility (keberlanjutan) dan ramah lingkungan.
“Kami berupaya keras agar ruang-ruang hijau tetap terjaga. Tidak tergerus secara signifikan oleh pembangunan,” paparnya.
Ipuk juga mengungkapkan tentang upaya menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Bandara Internasional Banyuwangi.
Di sanping bangunan bandaranya ylmenerapkan arsitektur hijau, juga diterapkan Peraturan Daerah (Perda) yang memproteksi areal persawahan di sekitarnya tetap terjaga. Tidak tergusur oleh pembangunan dan industrialisasi.
“Atas upaya ini, pada 2022, Bandara Internasional Banyuwangi meraih Aga Khan Award. Selain itu, kita juga ciptakan ketersediaan ruang yang cukup bagi perempuan dalam derap pembangunan. Tidak semata ketersediaan kuota perempuan dalam tiap kesempatan serta pemenuhan akses terhadap fasilitas keperempuanan, namun juga memberikan ruang untuk mengemukakan pendapat dan gagasannya dalam pembangunan,” papar Ipuk.
Dalam hal perhatian pada kaum ibu dan anak, Ipuk juga menjelaskan bahwa pihaknya rutin menyelenggarakan Rembug Perempuan dan Anak sebagai ruang resmi, bagi perempuan menyampaikan usulan-usulan untuk pembangunan di Banyuwangi.
“Termasuk juga keterlibatan perempuan dalam Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) mulai dari tingkat desa hingga kabupaten,” imbuhnya.
Adapun event Gender Conference dihelat bersamaan dengan “the Third Session of the Commission for Weather, Climate, Water and Related Environmental Services & Applications” (SERCOM-3).
Ajang ini diikuti oleh 139 peserta dari 94 negara secara hybrid, dan sukses tergelar pada tanggal 4-9 Maret 2024 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali. – WAWAN SETIAWAN (Jatim)

Leave a Reply