Kuala Kapuas, eksposia.com – Bagi pemakai jalan, kehati-hatian adalah mutlak, karena risiko kecelakaan bisa mengintai tiap saat. Apalagi jika berkendara dengan kecepatan tinggi. Tak hanya diri kita, kemungkinan menelan korban lain pun bisa terjadi. Seperti kecelakaan tragis, terjadi kemarin (Sabtu, 22/6/2024) di poros jalan antara Buntok – Palangka Raya. Tepatnya di Desa Murai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Dalam insiden tersebut, dikabarkan satu keluarga berkendara sepeda motor, harus kehilangan nyawa mereka. Juga salah seorang pengemudi kendaraan roda empat. Korban satu keluarga itu, diketahui sang suami adalah Purwadie dan istrinya Noorhalimah. Keduanya diketahui merupakan warga Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur. Turut meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut adalah Destin, anak mereka yang masih kecil.
“Memang dalam informasi yang disebar di grup relawan tadinya, anak yang turut menjadi korban adalah Radit . Tapi itu cuma misinformation saja, karena kartu identitasnya ada di sang ayah. Ternyata setelah dicek, bernama Destin. Dan kami sudah klarifikasikan hal ini dengan petugas kepolisian di TKP, serta petugas Puskesmas yang menangani,” kata salah seorang relawan yang pada saat kejadian berada di lokasi,namun minta agar identitasnya tak usah disebut, kepada media ini melalui chat WhatsApp (WA) tadi (Minggu, 23/6/2024).
Sementara rekannya, yang juga salah satu relawan, Nuril Insan, dari BPK Rela RT 20 Kelurahan Ampah Kota, menceritakan kronologi kejadian. Bahwa awalnya, sebuah mobil pick up, melaju kencang dari arah berlawanan dengan sebuah mobil mini bus travel.
“Mobil pick up itu melaju kencang dari arah berlawanan, sampai keluar jalur, sehingga sang sopir travel secara refleks, banting setir. Naas, di belakang travel, korban beserta istri dan anaknya yang menggunakan sepeda motor tak mampu lagi menguasai kendaraan hingga terjadilan tabrakan itu,” tutur Nuril.
Dengan demikian, informasi semula yang sempat diberitakan bahwa yang meninggal adalah pengemudi travel, serta satu keluarga tersebut menggunakan jasa travel tidaklah benar. Karena mereka menggunakan sepeda motor. Sementara korban lainnya, adalah pengemudi pick up. Jadi, bukan sopir travel. Adapun jenazah korban, dijemput dengan menggunakan unit ambulans dari relawan juga. Yaitu milik BPK Rela dan PMK Pahlawan. TYO
Leave a Reply