Punya Piutang Anggaran Operasional, PDAM Bartim Tetap Berupaya Berikan Layanan Maksimal

Tamiang Layang, eksposia.com – Sebagai badan perusahaan milik daerah, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Barito Timur, terus berupaya untuk melakukan peningkatan pelayanan.
Salah satunya yang baru saja dilaksanakan adalah menguras tandon besar penampungan air, agar kotoran yang mengendap terkeluarkan. Sehingga pasokan air yang mengisi tandon nanti, lebih jernih airnya. Secara otomatis, juga akan mempengaruhi air yang dialirkan ke rumah para pelanggan.
“Pengurasan ini menurut aturan ya dilakukan setahun sekali. Namun kita juga melihat kondisinya. Bila dirasa sudah saatnya harus dibersihkan, dalam setahun sampai dua kali pun tidak apa-apa,” kata Plt Direktur PDAM Bartim Bunyamin ST MM, tadi (Sabtu, 29/04/2023).
Ia juga menuturkan bahwa kualitas air menjadi hal yang sangat diperhatikan, karena hidup PDAM sangat bergantung kepada pelanggan. Oleh sebab itulah setiap kali ada komplain, ia akan turun sendiri melakukan pengecekan.
“Dan untuk menjaga tingkat kejernihan air, pemakaian bahan kimia seperti kaporit, tawas dan soda selalu rutin diberikan. Bisa dibilang pembelanjaan untuk ini cukup besar,” imbuhnya.
Sementara, menyinggung operasional PDAM Bartim yang menggantungkan hidup dari pelanggan, dirinya mengungkapkan saat ini masih berupaya keras dapat mencukupi operasional. Untuk ini, pihaknya harus melakukan prinsip efisiensi anggaran agar semua pos bisa tercover.
“PDAM Bartim masih memiliki piutang, yaitu dari beberapa pelanggan yang belum memenuhi kewajibannya. Total senilai Rp 150 juta. Ada yang sebulan, ada yang dua bulan bahkan tiga bulan lebih. Seandainya ini, setengahnya saja terbayar, maka masalah kita juga akan lebih teratasi,” imbuh Bunyamin yang didampingi Kepala Bagian Keuangan Murnianson, saat dibincangi media ini.
Mengakhiri perbincangan, dirinya memohon agar para pelanggan yang masih memiliki kewajiban belum ditunaikan ini,  bisa segera menyelesaikan. Karena uang yang disetor, akan ikut menentukan tingkat pelayanan air ke depan kelak.
“Kami juga menerapkan pendekatan persuasif kepada mereka yang masih mempunyai tunggakan ini. Kita harapkan dengan adanya metode pendekatan akan berhasil menggugah kesadaran mereka, dan tunggakan bisa terbayarkan” pungkas pria yang akrab disapa Angau itu. -WAN

Leave a Reply