Dari Aksi Bagi Takjil Komunitas NJ : Berbeda, Bersama, Berbagi Bahagia

Tamiang Layang, eksposia.com – Belasan pria dan wanita, yang kebanyakan orang muda, nampak sibuk membagikan bungkusan takjil pada para pengendara roda dua ataupun empat, yang lewat di Jl A Yani , depan Kantor Bupati Barito Timur, sore tadi (Kamis, 13/04/2023).
Meski masih merasakan sisa-sisa sengatan matahari, wajah mereka memancarkan kebahagiaan, yang tampak dari senyuman seolah tanpa henti mereka.
Dari kaos seragam yang dikenakan, menandakan bahwa orang-orang ini adalah bagian dari sebuah komunitas. Ya, mereka ini adalah para anggota dari Komunitas Lewu Talenta (Rumah Pebakat) Nansarunai Jaya, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.
Aksi bagi-bagi bingkisan takjil, adalah salah satu dari program rutin tiap tahun mereka, yang dikoordinir oleh Divisi Rohani Islam komunitas. Dan menariknya, Divisi Rohani Kristen juga ikut berperan aktif membantu saudara mereka. Karena pada agenda kegiatan menjelang Natal, mereka pun akan dibantu oleh Divisi Rohani Islam.
Kebersamaan dalam perbedaan, memang menjadi satu hal yang menjadi fondasi mempertahankan kelangsungan komunitas. Di samping program-program dari tiap divisi  yang ada, tentunya. Karena, seperti yang dikatakan Pembina sekaligus Pendiri Nansarunai Jaya, Dr Ariantho S Muler ST MM, komunitas ini menyadari betapa pentingnya toleransi yang tak sekadar basa-basi.
“Kami menyadari ke-Bhinneka-an, dari berbagai latar belakang. Baik itu suku, agama, ras dan apapun. Namun kami menjadikannya sebagai modal untuk selalu kompak di dalam ‘rumah’ bersama ini,” tutur pria muda yang merupakan legislator sekaligus kreator berbagai organisasi kepemudaan di Barito Timur ini.
Adapun gelaran aktifitas (kerohanian), paska bagi takjil, adalah buka bersama. Seperti yang dikatakan Ariantho, ini merupakan wujud keakraban antar anggota dalam memperingati bulan suci Ramadhan.
Pada momen kali ini, mereka pun turut mengundang sejumlah pekerja media. Selain perwakilan  organisasi Ikatan Wartawan Online (IWO) yang hadir, juga ada yang dari organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Mereka nampak ceria menikmati suguhan, yang meski disajikan dalam kesahajaan. Semua membaur, lebur, tanpa melihat latar belakang apapun, termasuk organisasi profesinya. — WAN

Leave a Reply