Tamiang Layang, eksposia.com – Beberapa pelajar dari sekolah -sekolah Islam yang ada di Tamiang Layang, belum lama ini kembali mendapat giliran pembagian santunan dari pengurus Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (LAZISNU) Kabupaten Barito Timur.
Informasi dari pihak LAZISNU Bartim menyebutkan, para siswa yang mendapat bingkisan berupa sembako itu berasal dari MTsN 1 Tamiang Layang, MI Al Fitrah Tamiang Layang, MIN Matabu serta MAN Tamiang Layang.
Ketua LAZISNU Bartim, Drs Hudaya Husinsyah saat dikonfirmasi lewat telpon tadi (Jumat, 21/3/2025) membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa acara pembagian yang dilaksanakan itu, merupakan program lanjutan dari aksi-aksi sebelumnya. Dan kali ini, ada 50 paket yang dibagikan.
“Sasaran kita adalah anak yang yatim, piatu atau yatim piatu, serta dari kalangan kurang mampu.Ya, kita bagikan sesuai dengan kemampuan kita. Mudah-mudahan ke depan, bisa lebih meluas lagi,” ucap pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Inspektorat Kabupaten Barito Timur ini.
Hudaya juga menyatakan bahwa selama beroperasi sejak berdiri sekitar 2 tahun lalu, LAZISNU Bartim bergerak secara swadaya, seraya terus menyosialiasi, khususnya ke warga Nahdliyyin atau warga Nadhlatul Ulama, agar tergerak hatinya menyumbangkan sedikit harta untuk sesama yang membutuhkan.
“Alhamdulillah saat ini sudah ada beberapa partisipan yang menyumbangkan dana. Dan semua kita laporkan ke pengurus, karena kita ingin manajemen yang transparan sehingga semua bisa memantau seberapa jauh perkembangan kas organisasi,” tuturnya.
Untuk itu, baik dirinya secara pribadi maupun organisasi, sangat mengharapkan tergugahnya hati warga Nadhliyyin untuk bisa menyalurkan sedekah melalui LAZISNU yang merupakan sayap organisasi NU. Karena hingga saat ini, sumber pendanaan untuk distribusi sosial sedekah, sumbernya didominasi oleh para pengurus internal.
Padahal secara kuantitas, jumlah warga NU yang besar di Bartim, tentunya juga menjadi potensi luar biasa untuk pendistribusian sedekah ke mereka yang berkategori fakir, miskin, fakir miskin, dhuafa, mualaf, juga anak yatim, piatu atau yatim piatu. TYO
Leave a Reply