Tamiang Layang, eksposia.com – Penggunaan lahan tidur untuk penanaman ketahanan pangan bisa dirasakan manfaatnya setelah panen. Jika dalam satu daerah penanaman bisa dalam jumlah yang banyak, maka hitunglah nilai ekonomis yang didapat. Hal itu juga, yang dilakukan Pemerintah Desa Matabu, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, dengan memanfaatkan lahan ketahanan pangan seluas 12.900 meter persegi di RT 08 untuk menanam jagung.
Menurut Kepala Desa Matabu Juni Setiawan, dalam program ketahanan pangan Pemdes Matabu tahun 2024, yang akan dikembangkan sebetulnya adalah tanaman pisang kapok. Namun karena angggaran Dana Desa (DD) tahap 2 belum turun, maka lahan tersebut dimanfaatkan untuk menanam jagung dulu.
Apalagi, kebutuhan pasar untuk komoditas jagung pakan di Barito Timur cukup tinggi. Menurut informasi pasar, Harga jual jagung pipil kering di tingkat petani saja saat ini berkisar pada Rp6.000 per kilogram. ” Kemarin kami sempat beli bibit sendiri 2 kilogram, ternyata penyuluh dari BPP Dusun Timur mendukung dan memberikan kami bantuan benih sebanyak 5 kilogram lagi. Dan itu yang kami tanam hari ini,” ucapnya pada wartawan (Jumat, 14/6/2024)
Juni menambahkan, kendati penanaman jagung tidak dianggarkan dalam bidang ketahanan pangan, namun pihaknya mencoba memanfaatkan lahan yang kosong, sampai nanti anggaran untuk penanaman pisang turun.
Pada tahap awal program ketahanan pangan kelak, Pemdes Matabu akan menanam pisang kapok. Kemudian pada tahun berikutnya akan dimenangkan budidaya cabai sebagai tanaman sela. “Jadi nanti di antara pohon-pohon pisang kami akan tanam Lombok/ cabai. Kemudian lahan juga akan kami pagari dengan jaring supaya tidak ada gangguan ternak warga yang masuk,” urainya seraya menutup perbincangan. – YOK
Leave a Reply