Penanganan Kepolisian Dalam Kasus Vina Cirebon Dinilai IPW Sudah Tepat

Cirebon, eksposia.com – Kasus pembunuhan yang menewaskan Vina, gadis dari Kota Cirebon (dan kekasihnya; Eki), tengah menjadi sorotan banyak pihak. Apakah ini murni pembunuhan yang dilakukan satu orang, atau ada indikasi melibatkan pelaku lain? Bahkan ada kecurigaan beberapa nama penting terlibat.

Tokoh Jawa Barat asal Subang, yang juga budayawan Sunda, H Dedi Mulyadi SH atau yang lebih akrab disapa “Kang Dedi Mulaydi” (KDM), bahkan sampai merasa perlu untuk ‘keluyuran’ ke kota perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, yang terkenal dengan masakan empal gentongnya ini.

Mantan Bupati Purwakarta dua periode dan sedang digadang-gadang untuk maju menjadi Gubernur itu, sepertinya tergelitik untuk mendapat sedikit informasi jelas yang akurat, dari para person yang ada dalam lingkaran. Seperti pengacara salah satu pelaku, dan salah satu pelaku, Saka Tatal. Namun demikian, Kang Dedi menyatakan bahwa semua pihak harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Sebagai lembaga independen yang menyorot kepolisian, Indonesia Police Watch (IPW), menilai langkah Mabes Polri di kasus pembunuhan Vina sudah tepat. Oleh karena itu, mereka meminta masyarakat menunggu hasil penyidikan. Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso pun menyambut baik langkah pengerahan tim Bareskrim Polri sebagai asistensi penyidikan, yang mana saat ini sedang dilakukan oleh Polda Jawa Barat.

Ia yakin, back up atau bantuan dari Mabes Polri ini, dapat semakin mempercepat pengungkapan para pelaku kasus pembunuhan Vina yang masih tersisa (setelah salah satu pelaku, Pegi Setiawan alias Perong tertangkap di Bandung, Selasa 21/5/2024).

“Respon Polri melalui Bareskrim, merespon dengan sangat baik. Mereka telah menurunkan tim untuk mengasistensi Polda Jawa Barat menyidik kembali kasus pembunuhan atas Vina dan Eki,” ujar Sugeng kepada wartawan, Rabu (22/5/2024).

Di sisi lain, ia menyebut Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat sebelumnya juga mempunyai rekam jejak yang baik karena berhasil mengungkap kasus pembunuhan Subang yang sempat tidak terpecahkan. “Artinya Polda Jawa Barat punya kemampuan. Oleh karena itu kita dorong agar Bareskrim bisa ikut membantu Polda Jawa Barat membantu mengejar ketiga DPO,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Sugeng mewanti-wanti agar masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarkan informasi hoaks (yang beredar di media sosial terkait kasus yang terjadi pada 2016 silam). Menurut dia, penyebaran hoaks seperti itu hanya akan semakin memperkeruh keadaan dan menyulitkan proses penyidikan yang dilakukan Polda dan Bareskrim Polri.

“Mohon agar masyarakat dapat bersabar menunggu serta mendukung proses penyidikan yang tengah dilakukan pihak kepolisian, agar kasus ini bisa terang-benderang. Kami di IPW, mendukung proses penyidikan yang sedang dilakukan, dan mendorong masyarakat agar dalam proses ini, kita menunggu hasil dari Bareskrim dan Polda Jawa Barat,” harap Sugeng di akhir wawancara – NIA/TYO (sumber: press release)

Leave a Reply