20 Menara Base Transceiver Station (BTS) Siap Dukung Kelancaran Komunikasi Informasi Pelosok Desa di Bartim

Tamiang Layang, eksposia.com – Pada tahun 2022, Kabupaten Barito Timur mendapatkan bantuan pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) sebanyak 20 unit. Menara-menara ini tersebar di 20 desa, pada 10 kecamatan.

Bantuan tersebut, merupakan hasil dari usulan Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Barito Timur kepada BAKTI Kominfo, melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan tengah tahun 2022.

Menurut keterangan yang disampaikan pihak Diskominfo melalui press release tadi (25/1), usulan tersebut merupakan realisasi dari usulan 67 desa yang terdiri dari: 21 desa kategori blankspot dan 46 desa belum 4G. Data ini adalah hasil Survei Jaringan Seluler tahun 2022.

Kepala Diskominfosantik Kab Bartim Drs Dwi Aryanto menyatakan, meski demikian tidak semua desa mesti dibangun menara BTS. Karena 1 menara BTS dapat menjangkau 3 desa terdekat.

Di samping itu. beberapa desa yang tidak memperoleh bantuan menara BTS juga memperoleh bantuan Akses Internet VSAT Bakti yang ditempatkan di kantor desa sebagai penunjang fasilitas internet kantor desa.

Sampai sekarang, persentase cakupan layanan telekomunikasi seluler di Kabupaten Barito Timur telah mencapai 78%. Sedangkan persentase cakupan layanan internet masih di angka 58%. Pembangunan menara BTS N3T sendiri, masih terus bergulir seiring target pemerintah dalam pemerataan akses digital.

Untuk mengetahui seberapa jauh kemajuan (progress) pembangunan ini, kemarin (Selasa , 24/1-2023) Kepala Diskominfosantik Kabupaten Barito Timur didampingi Kabid E-Goverment Martin Audin Danursetha ST MM, dan JFT Manggala Infrastuktur Frecia Tony ST, telah melakukan peninjauan progres pembangunan menara N3T di Desa Malintut Kecamatan Raren Batuah dan Desa Netampin Kecamatan Dusun Tengah.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menilai sejauh mana status pembangunan menara, apakah masih tahap dalam distribusi material, proses membangun konstruksi menara atau telah on air (beroperasi). Selain itu, adalah untuk memastikan tidak ada kendala dalam hal pembangunan maupun pemanfaatan masyarakat terhadap layanan seluler tersebut.

Dwi Aryanto juga membenarkan bahwa ini masih start awal. “Betul, kegiatan hari ini baru awal dari serangkaian kegiatan peninjauan yang akan kami laksanakan berikutnya,” tutur pria ramah asal Jawa Tengah, yang sudah lama mengabdi di Kalimantan Tengah ini. -NIA

Leave a Reply