Menyusuri Jejak ‘One Night Happiness Ladies” (Part 1)

Jakarta, eksposia com – Malam itu, sebenarnya saya tak punya rencana untuk nangkring di depan sebuah hotel tak jauh dari kawasan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Dua teman sayalah yang membawa ke sana, untuk menikmati malam. Tom, sebut saja namanya begitu, teman satu band saya, yang punya mobil, adalah penunjuk jalan yang tahu tempat-tempat happy bagi cowok-cowok seperti kami. Tepatnya adalah “penunjuk jalan kesesatan” ,karena kami adalah pria-pria bengal yang haus kisah nakal.

Tak disangka di depan hotel yang cukup mewah itu ketemu dengan dua teman kami, yang merupakan anggota band cukup terkenal saat itu. Wajah mereka sering mondar-mandir di stasiun TV. Entah capek entah tidak, karena mondar-mandir, saya juga kurang paham..

Bersama mereka, ada dua wanita muda yang dari tongkrongannya jelas bukan ibu-ibu PKK. Karena kostum mereka begitu seksi dan memperlihatkan lekuk bodi yang cukup membuat orang alim bakalan merasa inilah godaan iman.

Vin dan Nie, saya singkat ajalah nama mereka. Ternyata cepat akrab dan gampang berbaur dengan kami. Teman saya yang gitaris band cukup populer itu berbisik ke saya dan Tom. “Udah, kalo mau ajak, ajak aja. Gua ama mereka gak pernah ada apa2 kok. Sering nongkrong di sini aja
Minum bir, paling..Mereka type American Style. Bawa, nikmati, dan besoknya ya forgetlah..,” ucapnya.

‘Lu gak ikut, Di?” tanya saya. Dia menggeleng dan menepuk pundak saya.

“Gua ada janji ama bos tempat kita cari nafkah, man..Udah, enjoy aja,” sahutnya tertawa kecil, lalu menepuk pundak saya.

Nie dan Vin dengan jinaknya..(kelinci ‘kali ya?) segera ikut ke mobil Tom. Vin di depan bersama Tom, dan saya dengan Hen, rekan saya, mengapit Nie d bangku belakang.

Jelas bisa dibayangkan, apa yang ada di mobil lantaran kami bukan orang baik-baik semua. Selain tangan yang usil, juga kicauan serta tawa canda yang menjurus ke hal-hal yang ‘begitu’… – RESA R

(Bersambung….. )

Leave a Reply