Sidoarjo, eksposia.con – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sidoarjo, Jawa Timur, terus berupaya secara maksimal guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Khususnya di puncak musim kemarau di mana debit air menurun.
Salah satunya adalah inspeksi langsung ke lokasi Sungai Pelayaran yang menjadi sumber air baku. Di sana ditenukan ada beberapa hal yang membuat aliran sungai dari hulu ke hilir berkurang.
Di samping ada penurunan debit akibat musim kemarau, juga kerusakan yang menyebabkan air meluber. Selain itu juga sampah di sepanjang sungai, hingga sedimentasi di dasar sungai yang sangat tinggi.
Oleh sebab itu, sebagai langkah tindak lanjut, pada 9 September 2024 diadakan rapat dengan BBWS Brantas, PJT 1, Dinas PU SDA Jatim, Dinas PUBMSDA Sidoarjo, PT HTB, PT TTS, dan Perumda Delta Tirta.
Hasilnya, debit air memang menurun karena musim kemarau dan pembagian aliran air di pintu intake Sungai Pelayaran di Dam Bakalan.
Plt Bupati Sidoarjo Subandi, merespon surat dari PDAM terkait pemenuhan air baku harus 100 persen untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tawangsari sebesar 850 liter per detik, dengan melayangkan surat surat pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas tertanggal 12 September 2024.
Dan sebagai upaya memperlancar aliran air hingga ke intake IPA PDAM di Tawangsari, PDAM Sidoarjo berkolaborasi dengan beberapa pihak terkait.
Beberapa langkah konkritnya, antara lain PDAM Sidoarjo membantu melakukan penanganan darurat pada plengsengan yang rusak, dengan memasang karung berisi pasir untuk mencegah terjadinya kebocoran air.
Namun diharapkan untuk jangka panjang dilakukan perbaikan plengsengan oleh BBWS Brantas.
Dan pada hari Sabtu (14/9/2024), PDAM bersama dengan Pemkab Sidoarjo, dengan dipimpin oleh Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati beserta DLHK dan Dinas PUBMSDA turun langsung ke lapangan untuk membantu pengerukan sedimen sungai untuk optimalisasi aliran air.
Di samping itu, juga melakukan pengambilan sampah di sungai guna mencegah penyumbatan dan pencemaran.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Delta Tirta Sidoarjo Dwi Hary Soeryadi mengatakan, berkat upaya bersama tersebut, kondisi debit air di Sungai Pelayaran saat ini sudah berangsur normal.
“Dengan upaya kolaboratif tersebut kebutuhan IPA PDAM Tawangsari untuk sementara ini terpenuhi. Aliran air bersih ke pelanggan mulai kembali normal. Kami berharap pembersihan sungai bisa dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga kondisi Sungai Pelayaran bisa terjaga dengan baik,” jelasnya.
Memang kondisi debit air saat ini kembali normal karena PJT 1 telah menambah debit air dengan membuka pintu bendungan Sutami sebagai upaya penanganan darurat saat musim kemarau.
Namun upaya lain yang sedang dilakukan juga menambah kelancaran aliran air ke intake IPA PDAM Tawangsari.
Sekda Sidoarjo menyatakan akan segera mengundang Dirut PJT 1, Kepala DLHK, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Sidoarjo, Kepala BBWS Brantas, dan Kepala Dinas PU SDA Jawa Timur untuk membahas lebih lanjut mengenai penjadwalan rutin untuk membersihkan Sungai Pelayaran dari sampah dan endapan lumpur serta perbaikan badan sungai yang rusak.
Langkah ini diharapkan dapat menjaga kualitas air baku PDAM secara berkelanjutan dan memastikan ketersediaan air bersih bagi seluruh masyarakat Sidoarjo. -WAWAN SET
Leave a Reply