Petani Cabai di Bartim Semangat Hadapi Lebaran

Tamiang Layang, ekposia.com – Para petani serta penanam cabai alias lombok di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, mengaku bersemangat menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 1446 H. pasalnya, harga cabai bukan saja relatif stabil, namun juga minat pasar biasanya melonjak naik. Terutama [ada cabai merah keriting.

“Berbeda dengan hari-hari biasa. Karena cabai merah keriting banyak diperlukan untuk membuat sambal bumbu merah pedas, dan yang tua dijadikan bumbu merah. Jadi ada peningkatan permintaan pasar untuk pembuatan sambal dan bumbu di rumah-rumah pada saat lebaran. Saya biasanya bisa meraup untung bersih sampai Rp 300 ribu. Ya maklum di lahan tak luas. Lumayan lah, buat nambah-nambah,’ ucap Amah Yuel, salah seorang petani di Desa Rodok, Kecamatan Dusun Tengah,

Saat diajak ngobrol di kebunnya tadi (Jumat, 7/2/2025) lelaki yang juga sedang bertanam kakao itu mengatakan bahwa memang tak bisa dijamin harga pasar pasti bagus 100%. Namun naik turunnya harga, masih diyakini cenderung ke arah yang lebih baik.

“Memang fluktuatif ya. prospek harga cabai cenderung fluktuatif. Memang ada potensi kenaikan harga karena peningkatan permintaan, tapi yang saya tahu dari internet, pemerintah dan petani berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan,” imbuhnya.

Beberapa petani yang juga ditemui di Komplek Jahon, Desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga cabai. Antara lain adalah cuaca, ketersediaan pasokan, dan permintaan pasar.

Sedangkan yang ditakuti, adalah cuaca yang tidak stabil, berubah ekstrim. Sebab, akan mempengaruhi mutu tanaman. Selain itu, curah hujan yang tinggi, atau cuaca ekstrim dapat mengganggu produksi cabai dan menyebabkan penurunan pasokan. – TYO

 

 

 

 

Leave a Reply