Tamiang Layang, ekpsosia.com – Upacara peringatan hari jadi ke-23 Kabupaten Barito Timur, digelar lagi tahun ini, dengan kemeriahan yang boleh dibilang melebihi tahun-tahun sebelumnya. Aapalgi dengan kehadiran sejumlah kepala daerah, tak hanya dari Provinsi Kalimantan Tengah, namun juga beberapa bupati atau wakil bupati dari provinsi tetangga, yaitu Kalimantan Selatan.
Bertempat di halaman Kantor Bupati Barito Timur, upacara yang dilaksanakan tadi (Selasa, 5/8/2025), berlangsung tertib, khidmat dan meriah. Apalagi kedatangan orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai, yaitu Gubernur H Agustiar Sabran, seakan menjadi daya cerah tersendiri.
Peringatan kali ini, mengusung tema “Bersama Semangat Lewu Hante Mewujudkan BaritoTimur yang Sejahtera, Elegan, Gigih, Amanah, Harmonis (SEGAH) Menuju Kalteng Berkah, Kalteng Maju)”, menjadi momentum refleksi sekaligus penguatan tekad bersama untuk membangun daerah yang lebih maju dan berdaya saing.
Gubernur H Agustiar Sabran bertindak sebagai inspektur upacara, sedangkan Bupati M Yamin membacakan teks Pancasila, dan Ketua DPRD Barito Timur Nur Sulistio, membacakan Pembukaan UUD 1945. Adapun berindak sebagai sebagai komandan upacara , adalah Matriyuspi. Kepala Bagian Protokol dan Koordinasi Pimpinan Daerah Setda Kabupaten Barito Timur.
Dalam sambutannya, Gubernur mengimbau agar semua elemen masyarakat tak menengok ke belakang lagi, melainkan Bersatu padu membangun daerah. Baik kabupaten, maupun provinsi. Gubernur juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat lokal dalam pembangunan daerah.
Lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu, berharap agar masyarakat lokal bisa berdaulat, menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dan untuk mendukung pembangunan di Bartim, dirinya bersama Pemprov Kalteng, menyatakan kesiapan mendukung pembangunan infrastruktur. Agustiar mempersilakan Bupati Barito Timur dan jajarannya mengusulkan perbaikan dan pelebaran jalan maupun infrastruktur lainnya demi kemajuan Bartim.
Tak lupa, Agustiar menegaskan komitmen Pemprov Kalteng untuk membangun dari desa ke kota sebagai strategi percepatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. NIA
Leave a Reply