Atasi Anak Tak Kecanduan Gadget, Pak Anggota Dewan Ini Punya Kiat Tersendiri

Tamiang Layang, eksposia.com – Sebuah penelitian dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang juga pernah diungkapkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, menyatakan bahwa sekitar 33,44% anak Indonesia sudah kecanduan terhadap gawai nirkabel alias gadget.

Dan dari survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),.71% lebih anak usia sekolah memiliki gadget dan memainkan dalam porsi waktu yang lama dari sehari. Tentu ini menjadi sebuah fenomena yang patut dicermati, mengingat gadget sudah menjadi barang yang jamak berada di tangan bahkan anak-anak jaman now. Tersedianya beberapa game serta beberapa aplikasi yang mengasyikkan, kerapklai membuat anak seringkali lupa diri.

Bahaya fisiknya, adalah jika sampai merusak syaraf retina mata lantaran sinarnya yang menyilaukan. Jika ditatap dalam jangka waktu lama, tentu akan sangat membahayakan mata. Belum lagi secara psikologis,.membuat anak jadi mempunyai potensi tak mau bersosialisasi atau menjadi makhluk asosial.

Terhadap hal ini, seorang warga Kabupaten Barito Timur, JM Idat,.mengaku punya kiat jitu tersendiri agar anak tak kecanduan HP. Memang trik  ini baru ia terapkan pada pada anak-anaknya, tapi  setidak-tidaknya,kiat ini bisa juga diterapkan kepada umum,  untuk mengurangi ketergantungan anak pada ponsel atau gadget.

“Kalau saya, cari apa kesukaan mereka (anak-anak). Setekah tahu, saya arahkan pelan-pelan mereka ke hobi tersebut. Seperti dua anak saya yang kecil, mereka sering memandikan dan bermain ayam. Ya saya belikan mereka paku, kayu dan perlengkapan lainnya. Walhasil, mereka langsung bergerak membuat kandang ayam sendiri. Jadi, di situlah mereka mengekspresikan hobinya,” paparnya (Rabu, 7/5/2025) seraya tertawa.

Lelaki muda yang juga legislator Bartim dari Partai Demokrat itu, menyatakan tidak setuju, dengan cara keras melarang anak bermain gadget atau HP. Menuutnya, hal itu justru akan membuat anak tertekan. “Melarang dengan sikap yang keras, bukan solusi tepat. Meski juga bukan berarti kita memanjakan, tapi janganlah anak terlalu sering dimarahi. Kita arahkanlah ke hal yang positif saja,” imbuh Idat . tyo

 

 

Leave a Reply