Tamiang Layang, eksposia.com –Emedianto, warga Desa Siong, Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, mengaku tidak habis pikir. Kenapa mendadak buah sawit panenan di areal kebunnya semakin berkurang. Maka hampir bisa dia pastikan, jika timbangan berikut kuantitas buah sawit yang berkurang itu lantaran diambil orang. Dan tentu saja tanpa ijin.
Diceritakan oleh Emedianto, pada tanggal 18 April 2024, seperti dugaannya, diapun mendapat info adanya pencurian buah sawit di areal Plasma II Desa Siong. Begitu mendengar hal itu, Emedianto sebagai pemegang kontrak Plasma II pun tak tinggal diam. Dia segera bereaksi, melakukan pengecekan di lapangan.
“Kami gali informasi sampai ke Plasma I, dan dengan bukti di tangan, kami mereka lihat membawa truk disertai satu unit sepeda motor. Para pelaku kemudian mengangkut buah-buah sawit untuk dijual ke perusahaan setempat, keesokan harinya. Tapi sebelum mereka melakukan penimbangan, saya sudah menyetop mobil tersebut, hingga salah satu petinggi perusahaan tersebut keluar. Manajer itu bertanya, apa kami punya data lengkap? Saya langsung jawab, tentu saja. Kalau data tidak lengkap, mana saya berani?” beber Emedianto kepada awak media (Senin, 29/4/2024).
Ia melanjutkan, setelah data diterima, dirinya dipersilakan untuk tetap berada di area luar (perusahaan) saja. Namun rupanya, pengemudi truk malah berbalik arah alias diduga kabur. Emedianto pun mengejar menggunakan sepeda motor yang dikendarainya, dan menghalangi laju truk.
“Begitu kita stop, kita palang, kami ambil foto dokumentasinya. Tak lama kemudian, sebelum kami mengontak pihak Polsek Dusun Timur, pemilik truk pun datang. Ia mengatakan bahwa buah-buah sawit itu adalah miliknya, yang dibeli dari lahan milik masyarakat di Desa Siong. Kami pun cekcok. Dia ngotot kalau itu miliknya, bahkan menantang apa saya punya bukti. Katanya, jika tidak punya bukti, siap-siap saja dituntut. Tentu saja saya ladeni. Saya bilang siap. Malahan dia mengajak semacam taruhan. Andaikata saya yang salah, saya harus keluar dari Plasma II dan sebaliknya, bilamana dia yang salah, maka akan keluar dari Plasma 1,” imbuhnya.
Dari pihak Polsek Dusun Timur yang dihubungi kemudian datang, tapi antara kedua belah pihak tak juga kunjung ada penyelesaian, hingga petugas pun memanggil kedua pihak untuk datang ke Mapolsek. Emedianto lalu menyempatkan mengecek TKP, di mana menurutnya, di situ memang terdapat jejak ban mobil truk.
“Hanya saja, kami merasa belum ada kejelasan dan memutuskan menemui Pak Kapolsek Dustim saja, untuk mempertanyakan masalah ini. Apalagi kami melihat, buah hasil panenan masih ditahan, teronggok di sini, tapi mobilnya tidak ada. Tapi kami ucapkan terimakasih pada Pak Kapolsek yang sudah bersedia menemui kami dan menyatakan bahwa beliau akan segera menindaklanjuti pengaduan kami,” lanjut Emedianto.
Eksposia.com beserta beberapa rekan media lain juga menemui Kapolsek, namun karena situasi dan waktunya kurang pas, apalagi Kapolsek juga sedang menerima beberapa tamu, maka rencana ini batal. Baru pada siang tadi, (Selasa, 30/4/2024), kesempatan tersebut terealisasi.
Inspektur Dua Lukas Priambudi, Kapolsek Dusun Timur, menerima kunjungan pihak media dengan hangat. Terkait masalah ini, dirinya menyatakan sudah merespon dan bahkan saat ini berada dalam tahap penyidikan. “Kita sangat apresiasi kedatangan teman-teman pekerja pers yang datang, untuk membuat berita dapat obyektif dan berimbang. Dan perlu saya sampaikan, bahwa Polsek Dusun Timur, sudah bergerak. Kita sedang dalami permasalahan ini,” tutur Lukas. – IWN
Leave a Reply