Seribu Harapan Tertanam di RTH Nansarunai

Tamiang Layang, eksposia.com – Senyum lebar bahkan tawa riang dan teriakan gembira, terlontar dari mulut Kahfy (6), tiap kali ia bermain di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Nansarunai, Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Di situ, hampir tiap sore, memang menjadi lokasi bocah-bocah seusianya meluapkan keceriaan mereka. Apalagi rumah Kahfy, tidak terlalu jauh dari RTH. Sesekali dia bisa terjatuh bahkan terjungkal. Namun segera dirinya bangun lagi dan tertawa berlarian, seolah semua sudut kaplingan adalah miliknya.

Menurut ibu Kahfy, hampir tiap sore sang anak selalu minta dibawa berjalan-jalan dan bermain di RTH Nansarunai. Kalau tak diantar dirinya ataupun sang ayah, maka kakak-kakak sepupunyalah yang membawa si buah hati menikmati taman di sore hari. Meminjam kalimat ibu Kahfy, taman ini menjadi sarana yang tepat bagi masyarakat kecil seperti dirinya, yang jarang bisa menjangkau obyek wisata lainnya, dengan jarak cukup jauh.

Sejak dibuka sekitar dua tahun lalu, RTH Nansarunai memang menjadi sarana pelampiasan kebutuhan rekreasi masyarakat. Tak hanya kalangan anak ataupun balita, berbagai aktifitas olahraga seperti basket, aerobik, bahkan mixed martial art (MMA) dan silat pun meramaikan pemandangan di sore hari. Dari sudut pandang ekonomi, RTH menjadi pemicu gairah para pedangan kaki lima, khususnya para pedagang makanan kecil dan minuman ringan. Keberadaan mereka dengan para pengunjung taman, menjadi semacam simbiosis yang salng membutuhkan, Meski persoalan lain kemudian muncul, Yaitu kesemrawutan dan sampah yang selalu ‘diproduksi’ tiap harinya.

Namun setidaknya, seperti menurut penuturan para warga, RTH menjadi sebuah karya program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Adaro Indonesia yang tepat menyasar (kebutuhan) masyarakat, khususnya di Tamiang Layang. “Ya, kalau seperti stadion tennis in-door atau gedung bulutangkis kan tidak semua orang punya peralatan olahraga tersebut. Lagian, seperti tennis, mau tak mau ya identik dengan olahraganya kaum the haves. RTH Nansarunai yang dibuat oleh PT Adaro, menjawab angan-angan kami selama ini, tentang adanya taman kota yang hijau oleh pepohonan, dan mendongkrak perekonomian masyarakat kecil, lewat usaha dagang mereka,” ujar Ari, seorang abdi negara,yang mengaku sering membawa anaknya berjalan-jalan ke sini, saat diajak berbincang tadi (Selasa, 14/11/2023)

Djoko Soesilo, CRM Departement Head PT Adaro Indonesia, saat dihubungi lewat telpon, tadi (Rabu, 15/11/2023) menjelaskan jika pihaknya mengetengahkan konsep Ruang Terbuka Hijau (RTH), untuk masyarakat Bartim. Konsepnya adalah mengintegrasikan sarana olahraga dengan taman edukasi. Konsep tersebut, sebagai upaya Adaro mendorong generasi muda Bartim, agar sadar lingkungan dan arti pentingnya olahraga.

“Konsep RTH yang mengintegrasikan taman edukasi anak dan sarana olahraga publik, sudah dilakukan PT Adaro beberapa tahun lalu, dengan dana miliaran rupiah yang sudah dikontribusikan. Sampai saat ini, pembangunan tersebut masih on progress, karena dilakukan dengan dana CSR multi years. Adapun harapan kami, masyarakat, terutama generasi muda dan anak-anak, dapat menjadikan fasilitas itu sebagai sarana menumbuhkan fisik juga psikis, yang lebih sehat, agar kelak mereka tumbuh sebagai insan sosial yang bermanfaat,” papar Djoko lebih jauh. – IWAN P (A PRASETYO G)

caption foto : Keceriaan seorang anak yang bermain di RTH Nansarunai, Tamiang Layang (foto ; Iwan P)

 

 

Leave a Reply