Kenapa Pelaksanaan Ibadah Haji RI Sampai Lebih dari 30 Hari? Kakankemenag Kab Bartim Bantu Berikan Penjelasan Ini

Tamiang Layang, eksposia.com – Beberapa waktu yang lalu, ketika sempat bergulir usulan kenaikan biaya ibadah haji sebesar Rp 69 juta lebih, banyak masyarakat Kabupaten Barito Timur ikut membicarakannya. Seolah wacana ini juga menjadi bola panas.

Menjadi antiklimaks, ketika baru-baru ini DPR RI (Komisi VIII) beserta Kementerian Agama dan pemangku kebijakan terkait, menyepakati besaran rata-rata Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), alias biaya yang dibayarkan langsung oleh jemaah haji tahun 2023 menjadi Rp 49 juta lebih.

“Itupun, jemaah kan sudah menyetor Rp 25 juta. Jadi sebenarnya yang cash nanti dibayar sekitar Rp 24 juta lebih saja. Ya anggap saja Rp 25 juta,” ujar Kepala Kementerian Agama Kabupaten Barito Timur (Kakankemenag Kab Bartim) H Ahmadi, ketika dibincangi di ruang kerjanya tadi (Selasa, 28/2)

Lelaki yang senantiasa terbuka pada insan media ini juga memaparkan bahwa sebenarnya yang dibayar jemaah hanya pada tiga komponen saja. Yaitu pesawat PP, living cost (biaya hidup) serta pelayanan masyair.

Menurut H Ahmadi, faktor lamanya jemaah haji berada di Arab Saudi itu juga, yang membuat living cost (sebagian) jadi besar. Ini berkaitan dengan jadwal pesawat yang menjemput jemaah.

“Jadwalnya tidak bisa dirubah serta merta. Karena berkaitan dengan kalkulasi operasional pihak maskapai, serta ketersediaan landasan pesawat. Sebab di Arab Saudi hanya ada dua bandara besar. Kecuali pemerintah kerajaan sana membangun baru lagi. Dan perlu kita ketahui bersama, hitungan bisnisnya, pesawat itu sifatnya carteran. Berangkat isi, pulang kosong. Sementara menunggu, tidak mungkin. Sehingga mereka menunggu jadwal menjemput kembali, ya beroperasi rutin di dalam negeri. Itulah kenapa durasi ibadah haji kita sampai lebih dari 30 hari, sehingga biaya hidup juga besar. Dan ini yang menyebabkan kenapa biaya haji kita mahal,” papar H Ahmadi.

Padahal, menurutnya, dalam hitungan ibadah wajib ibadah haji, seperti melaksanakan thawaf, sai, dan lain-lain hanyalah beberapa hari saja. Ditambah ibadah sunah seperti ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, juga tidak lebih dari 20 hari.

“Tapi itulah, kita terbentur pada faktor-faktor besar bersifat teknis seperti schedule antar jemput pesawat dan lain-lain. Padahal kalau mau kita bandingkan dengan umroh, sebetulnya tidak seberapa jauh selisihnya. Paket Umroh kan ada yang mahal, sekitar Rp 45 – Rp 50 jutaan. Tetap saja namanya umroh, bukan haji,” tuturnya lagi memaparkan secara gamblang. – WAN

Leave a Reply