Demak, eksposia.com – Kawasan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tak lagi sama seperti pada era 2000-an dulu. Apalagi di periode jauh sebelumnya. Lintas arah Demak -Semarang yang hanya beberapa kilometer itu tak lagi kering yang rawan kemacetan. Banjir dari rembesan air laut, alias rob, kini jadi ‘menu yang harus dinikmati’ sehari-hari.
Tadinya, rob hanya dikenal di kawasan pesisir (Utara) Semarang, seperti Bandarharjo, Tanjung Emas, Jl Tambra, Jl Pethek, bahkan kawasan sekitaran Stasiun Poncol sampai Kota Lama. Namun semakin lama, rembesan rob semakin meluas.
*Sebuah fenomena yang sebetulnya tidak perlu diherankan, lantaran pembangunan fisik untuk permukiman, hotel, resort dan lain-lain hampir memadati di zona yang sebetulnya rawan ini. Lagipula kita sudah sulit menemukan hutan mangrove di pinggir laut Utara Semarang,” ucap Slamet, pekerja pers yang cukup lama bermukim di daerah rob Semarang, melalui chat WA tadi (Minggu, 12/2). Slamet sendiri, sudah cukup lama ikut organisasi sosial yang bergerak dalam kampanye lingkungan, termasuk menjaga kawasan Utara Semarang dari ancaman rob yang lebih besar.
Sementara di Sayung, Demak, yang juga masuk dalam peta ‘”Negeri Para Wali”, banjir rob sudah mengganas, mengabrasi beberapa permukiman penduduk di pantai. Bahkan sebuah bangunan SD pun, sekarang tak bisa lagi dipakai, akibat hantaman air pasang serta merajalelanya rob.
“Beginilah kondisi salah satu SDN di Sayung, yang kini tinggal rangkanya saja, Mas. Jadi kenangan pahit sebuah sejarah aktifitas belajar mengajar yang pernah ada di wilayah ini,” ucap pemilik channel Putu Sayung, menanggapi komentar eksposia.com, pada tayangan videonya tentang rob dan hantaman air laut yang menghancurkan bangunan sekolah.
Kawasan Sayung, yang bisa ditempuh lebih dekat tanpa macet dari rute kawasan Pedurungan Semarang, dan banyak industri berdiri, sekarang harus berjuang untuk tak tenggelam oleh genangan rob. Sebuah perjuangan yang bisa jadi sulit berhasil. Karena alam, sudah tak seramah dulu lagi…- RESA
(Sumber foto ; channel YouTube Putu Sayung)
Leave a Reply